Ringkasan Eksekutif
Temuan Utama
Paradoks signifikan ditemukan: daerah dengan GDP per kapita tinggi memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi.
Trend Kejahatan
Dari 23,226 kasus (2020) menjadi 34,612 kasus (2024) dengan akselerasi tertinggi pada periode 2022-2024.
Dampak PHK
Kolapsnya industri tekstil mengakibatkan PHK massal dengan 7 pabrik tutup, mempengaruhi crime-economic nexus.
Cakupan Wilayah
Analisis komprehensif meliputi seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah dengan metode clustering dan proximity analysis.
Korelasi Kunci
Analisis Geografis
Detail Wilayah
Pilih wilayah untuk melihat detail analisis
Analisis Paradoks Ekonomi
Insights Paradoks
Korelasi Positif Kuat
GDP per kapita berkorelasi positif dengan tingkat kejahatan (r = 0.837), bertentangan dengan teori konvensional.
Outlier Signifikan
Kudus memiliki GDP per kapita tertinggi kedua (145.6 juta) namun tingkat kejahatan relatif rendah (1,034 per 100k).
Urban vs Rural
Kota-kota besar menunjukkan pola yang konsisten dengan paradoks ini, sementara kabupaten memiliki variasi yang lebih besar.
Analisis Temporal
Kejadian Penting
Analisis Kluster
Kluster Jaringan Sosial
Kluster 0: Pesisir-Tradisional
Kluster 1: Urban-Ekonomi Tinggi
Kluster 2: Pegunungan-Transisi
Dampak Ketenagakerjaan
PHK Nasional
26,455 Total pekerja terdampakPHK Jawa Tengah
10,695 40.4% dari total nasionalTekstil Terdampak
11,340 Pekerja tekstil PHKPabrik Tutup
7 Pabrik tekstil tutupAnalisis Dampak
Kontradiksi Pengangguran
Wilayah dengan pengangguran rendah justru memiliki tingkat kejahatan tinggi, menunjukkan faktor non-ekonomi berperan.
Shock Transmisi
Kolapsnya industri tekstil menciptakan shock ekonomi yang mentransmisi ke dimensi keamanan melalui mekanisme sosial.
Vulnerability Mapping
Kabupaten dengan ketergantungan tinggi pada industri tekstil menunjukkan skor kerentanan yang tinggi.
Proyeksi Skenario 2025-2030
Optimis
Pemulihan dan Transformasi
- Diversifikasi ekonomi berhasil
- Program pengentasan kemiskinan efektif
- Penegakan hukum menguat
- Investasi infrastruktur meningkat
Baseline
Stabilisasi Bertahap
- Pemulihan ekonomi lambat
- Kejahatan tetap tinggi
- Disparitas regional persisten
- Urbanisasi meningkat
Pesimis
Deteriorasi Keamanan
- Krisis ekonomi berkepanjangan
- Kejahatan meningkat drastis
- Fragmentasi sosial
- Kapasitas institusi menurun